Minggu, 02 Desember 2012

ROKOK

Merokok merupakan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan serius hingga membawa kematian. Merokok dapat merusak paru-paru, bronkhi, otak, pembuluh darah jantung, dan organ-organ lain. Kebiasaan merokok berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berisiko tinggi seperti bronkhitis kronis atau radang saluran pernafasan, asma, radang paru-paru (pneumonia), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), emfisema, pengerasan arteri (arteriosklerosis), stroke, jantung koroner, tukak lambung, kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan nasofaring. Selain itu, juga dapat merusak sperma dan menyebabkan impotensi, memicu penggumpalan darah sehingga sirkulasi darah tidak lancar. Pada wanita hamil dapat memperbesar risiko keguguran, kematian pada janin atau menimbulkan kecacatan pada bayi. Merokok juga dapat meningkatkan sekresi lendir di seluruh saluran pernafasan meningkat, memperlambat gerakan bulu-bulu getar (cilia) pada dinding saluran nafas bahkan silia dapat terbakar karena efek panas dari asap rokok. Hal tersebut mengurangi kemampuan silia dan lendir untuk mengeluarkan kontaminan (benda asing) menjadi berkurang, dinding saluran nafas meradang yang akhirnya dapat berkembang menjadi kanker.

Rokok membuat banyak orang yang menghisapnya ketagihan dan susah untuk berhenti. Bahkan akibat ketagihan tersebut jumlah rokok yang dihisap cenderung bertambah. Hal tersebut dapat terjadi karena rasa nikmat yang dipengaruhi oleh zat nikotin yang bersifat adiktif (membuat orang kecanduan) sehingga membuat ketergantungan merokok. Padahal dibalik rasa nikmat tersebut nikotin merupakan zat racun yang menyebabkan berbagai penyakit. Di antara efek negatif nikotin adalah menyebabkan peningkatan tekanan darah, kecepatan denyut jantung dan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) termasuk pembuluh darah koroner. Tekanan darah yang tinggi dapat mempercepat terjadinya kerusakan otak, pembuluh darah, mata, dan ginjal. Gangguan pada pembuluh darah koroner memicu penyakit jantung koroner dan akhirnya terjadi serangan jantung.

Pada asap rokok ditemukan lebih dari 4000 zat aktif kimiawi yang berpotensial menyebabkan gangguan paru-paru dan jantung. Hampir semua dari zat aktif yang dihasilkan asap rokok tersebut juga bersifat karsinogenik (zat-zat pemicu kanker) yang memicu timbulnya kanker saluran pernafasan seperti kanker paru dan nasofaring. Selain nikotin, zat berbahaya lain diantaranya yaitu karbonmonoksida dan tar. Karbonmonoksida mencegah darah membawa oksigen dengan jumlah yang cukup sehingga jantung serta jaringan-jaringan tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi yang akhirnya dapat mengganggu kesehatan. Tar merupakan senyawa karsinogenik yang dihasilkan ketika terjadi pembakaran dengan suhu tinggi pada rokok. Senyawa tar tersebut dapat mengendap sepanjang lapisan dalam paru-paru, semakin lama lapisan tersebut akan semakin tebal. Senyawa tar yang bersifat karsinogenik tersebut akan mengiritasi mukosa bronkhus sehingga akhirnya menjadi rusak dan berpotensi menjadi kanker paru-paru dan kanker saluran napas lainnya. Risiko perokok menjadi penderita kanker paru tergantung pada jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari, dalamnya isapan rokok, umur mulai merokok, dan kadar nikotin yang terdapat dalam rokok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar